1. Jelaskan pengertian psikoterapi:
Psikoterapi adalah proses difokuskan
untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana
cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga
dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau
stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
2. Sebutkan dan jelaskan tujuan dari
psikoterapi:
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisi
menurut Corey dapat
di artikan sebagai
membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang
disadari. Membantu klien dalam
membangkitkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan
bekerja melalui
konflik -
konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
3. Sebutkan dan jelaskan unsur dari
psikoterapi:
a. Peran sosial
Peranan sosial sangat dibutuhkan
terutama agar bisa di dapat tentang klien.
b. Hubungan psikoterapeutik
Terapis mendengarkan dengan penuh perhatian klien. Kemudian terapis
menyampaikan pemahamannya terhadap klien atau bertindak untuk menghilangkan
penderitaan klien pada saat yang tepat.
c. Psikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembali
Menurut Korchin kepercayaan
terhadap tindakan terapis sangat dibutuhkan agar menghasilkan kondisi-kondisi
untuk belajar kembali. Klien memberi kepercayaan bersama dengan ketidakpuasan dan keinginan untuk
berubah.
d. Motivasi, kepercayaan dan harapan
Kepercayaan merupakan hal yang
penting di dalam psikoterapi. Klien mengetahui bahwa dirinya dapat mempercayai
otoritas terapis. Dan dirinya akan diperlakukan dengan penuh hormat, oleh
karena itu klien dapat mengungkapkan pikirannya secara terbuka tanpa adanya
penolakan. Sedangkan harapan dan ketakutan dapat sesekali menyelimuti klien
ketika hendak melakukan psikoterapi.
e.Hak
Setiap klien mempunyai hak-haknya
masing-masing. Ketika hak-hak klien sudah terpenuhi maka terapisnya bisa
berjalan lancar.
4. Sebutkan dan jelaskan perbedaan psikoterapi dengan konseling:
Menurut Tolbert konseling adalah
hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana
konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk
memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa
depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi
untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang. Sedangkan
pendapat Wolberg mengemukakan
pendapatnya mengenai perbedaan antara konseling dan psikoterapi. Konseling
bertujuan untuk memberikan support dan mendidik kembali (supportive dan
reeducation), sedangkan pada psikoterapi berhubungan dengan tujuan
merekonstruksi kepribadian seseorang (reconstructive).
5.Jelaskan menegenai pendekatan psikoterapi terhadap mental
illness:
a. Terapi
Psikoanalitik
Dengan menggunakan teknik
asosiasi bebas selama sesi psikoterapi, Freud dapatmemulihkankenangan
lama terlupakan ditawan dalam pasien dan Freud percaya bahwa banyak dari
kenangan ini adalah akibat dari gejala psikiatri yang dialami oleh pasien. Pendekatan Freud psikoterapi
menunjukkan bahwa seorang pasien dapat ditolong jika terapis mendengarkan dan
ikut terlibat dalam apa yang dikatakan pasien. Ini benar-benar berlawanan
dengan seorang terapis yang mendengarkan pasien dan menghabiskan sesi mencatat.
Bahkan, Freud aktif dalam semua sesi yang ia telah dengan pasien dan percaya
pada yang terlibat.
b. Terapi Eksistensial Humanistik
May, Maslow, Frankl, Jourard adalah figur utama dari terapi ini. ‘Kekuatan ketiga ‘ dalam psikologi ini dikembangkan sebagai reaksi
melawan psikoanalisis dan behaviorisme yang dianggap tidak berlaku adil dalam
mempelajari manusia.
c. Terapi Client-Centered
Carl Rogers adalah pendirinya. Terapis jenis ini sama halnya dengan
terapis eksistensial humanistik yakni sebagai
reaksi melawan pendekatan psikoanalitik. Berlandaskan pada pandangan subjektif
atas pengalaman manusia, terapi clien-entered menaruh kepercayaan dan tanggung jawab yang lain besar kepada klien dalam menangani berbagai
permasalahan.
d. Terapi Gestalt
Fritz Perls adalah pendirinya. Sebagian besar merupakan terapi eksperimental yang menekankan kesadaran
dan intergarsi, yang muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta
mengintegarsikan fungsi jiwa dan badan.
e. Terapi Tarnsaksional
Pendiri: Eric Berne. Suatu model terapi kontemporer
yang cenderung kearah aspek-aspek kognitif
dan behavioral, dirancang untuk membantu
orang-orang dalam mengevaluasi putusan-putusan yang telah dibuatnya menurut
kelayakan sekarang.
f. Terapi Tingkah Laku
Tokoh-tokoh utama: Wolpe, Eysenck, Lazarus, Salter. Suatu model terapi yang
merupakan penerapan prinsip-prinsip belajar pada penyelesaian gangguan-gangguan
tingkah laku yang spesifik. Hasil-hasilnya merupakan bahan bagi eksperimentasi
lebih lanjut. Terapi tingkah laku secara berkesinambungan berada
dalam proses penyempurnaan.
g. Terapi Rasional-Emotif
Pendiri: Albert Ellis. Suatu model terapi yang sangat menekankan peranan
pemikiran dan sistem –sistem kepercayaan sebagai akar masalah-masalah pribadi.
6.
Sebutkan dan jelaskan bentuk utama terapi:
A. Gestalt therapy
Psikolog Gestalt keberatan untuk mempelajari unsur-unsur tertentu dalam persepsi dan pembelajaran, dengan alasan bahwa kita tidak mengalami dunia dalam fragmen yang terisolasi tetapi dalam konfigurasi bermakna. Studi psikolog Gestalt 'persepsi dan pemecahan masalah menunjukkan bahwa kita cenderung untuk melihat pola, bukan rangsangan terisolasi, dan bahwa orang-orang dan hewan dapat memecahkan masalah dalam kilatan wawasan di mana kita tiba-tiba "melihat" solusi bukan oleh Leaming esensial-and-error yang membosankan.
Para psikolog Gestalt Kurt Koffka, Wolfgang Kohler, dan Max Wertheimer mengembangkan sistem mereka sebagai teori medan di mana struktur yang diciptakan oleh kimia otak memaksakan agar pada apa yang kita rasakan, sementara pada saat yang sama pola apa yang dirasakan secara bertahap dapat membentuk tata letak otak manusia.
Psikolog Gestalt keberatan untuk mempelajari unsur-unsur tertentu dalam persepsi dan pembelajaran, dengan alasan bahwa kita tidak mengalami dunia dalam fragmen yang terisolasi tetapi dalam konfigurasi bermakna. Studi psikolog Gestalt 'persepsi dan pemecahan masalah menunjukkan bahwa kita cenderung untuk melihat pola, bukan rangsangan terisolasi, dan bahwa orang-orang dan hewan dapat memecahkan masalah dalam kilatan wawasan di mana kita tiba-tiba "melihat" solusi bukan oleh Leaming esensial-and-error yang membosankan.
Para psikolog Gestalt Kurt Koffka, Wolfgang Kohler, dan Max Wertheimer mengembangkan sistem mereka sebagai teori medan di mana struktur yang diciptakan oleh kimia otak memaksakan agar pada apa yang kita rasakan, sementara pada saat yang sama pola apa yang dirasakan secara bertahap dapat membentuk tata letak otak manusia.
B. Client-centered therapy
Pendapat Carl Rogers “Clien-Centered Therapy” pada tahun 1940 adalah peristiwa penting dalam meluncurkan terapi humanistik sebagai kekuatan yang signifikan dalam psikoterapi Amerika. Asumsi utama Rogers adalah bahwa klien mengarahkan pertumbuhan pribadi mereka sendiri, dibantu oleh sumber daya batin mereka sendiri. Proses terapis ini membantu bersama dengan menyiapkan iklim yang paling fasilitatif, hubungan interpersonal yang hangat yang ditandai dengan keaslian terapis, hal positif tanpa syarat, dan empati
Pendapat Carl Rogers “Clien-Centered Therapy” pada tahun 1940 adalah peristiwa penting dalam meluncurkan terapi humanistik sebagai kekuatan yang signifikan dalam psikoterapi Amerika. Asumsi utama Rogers adalah bahwa klien mengarahkan pertumbuhan pribadi mereka sendiri, dibantu oleh sumber daya batin mereka sendiri. Proses terapis ini membantu bersama dengan menyiapkan iklim yang paling fasilitatif, hubungan interpersonal yang hangat yang ditandai dengan keaslian terapis, hal positif tanpa syarat, dan empati
C. Family therapy
Terapi keluarga dapat ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari teoritis ilmu psikologi mengenai intervensi keluarga, intervensi keluarga psikologi dapat melibatkan, menilai, dan memperhatikan beberapa sistem dan tingkat pengaruh sosial, termasuk rekan, sekolah , pekerjaan, komunitas, dan lingkungan domain. Susunan yang luas dari intervensi yang mungkin menarik kuat, tapi tidak seluruhnya, dari terapi keluarga dan studi tentang sistem keluarga.
Terapi keluarga dapat ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari teoritis ilmu psikologi mengenai intervensi keluarga, intervensi keluarga psikologi dapat melibatkan, menilai, dan memperhatikan beberapa sistem dan tingkat pengaruh sosial, termasuk rekan, sekolah , pekerjaan, komunitas, dan lingkungan domain. Susunan yang luas dari intervensi yang mungkin menarik kuat, tapi tidak seluruhnya, dari terapi keluarga dan studi tentang sistem keluarga.
D. Terapi kelompok
Bagi klinik atau rumah sakit dengan banyak klien,
psikoanalisis tradisional tidak dapat dijalankan sebagai bentuk standar dari
pelayanan. Satu solusi pada masalah logistic ini adalah dengan memberikan
terapi bagi sejumlah besar orang untuk mengobati beberapa dari mereka
sekaligus. Terapi kelompok telah dijelaskan sebagai produk dari teknik
marketing modern, sebuah metode yang membuat psikoterapi tersedia untuk
konsumen kecil dengan harga yang dia mampu.
Terapi kelompok diamati bahwa tekniknya tidak hanya
hemat namun juga efektif dibandingkan terapi tradisional. Beberapa keuntungan
dari terapi kelompok telah dikutip sebagai berasal dari rasa memiliki dan
diterima oleh kelompok sebaya.
1.Psikoterapi Analitik Kelompok (Group
Analytic Psychotherapy)
Teknik dari Psikoterapi analitik kelompok terdiri dari adanya pertemuan regular dari kelompok tertentu dibawah panduan dari psikoterapis yang sama.
Teknik dari Psikoterapi analitik kelompok terdiri dari adanya pertemuan regular dari kelompok tertentu dibawah panduan dari psikoterapis yang sama.
2. Terapi Behavior dalam Kelompok
Beberapa dari target treatment yang berhubungan dengan terapi behavior telah menggunakan terapi kelompok untuk alasan kenyamanan dan alasan teoritik, khususnya pada konsep teori belajar sosial seperti modeling dan observational learning
Beberapa dari target treatment yang berhubungan dengan terapi behavior telah menggunakan terapi kelompok untuk alasan kenyamanan dan alasan teoritik, khususnya pada konsep teori belajar sosial seperti modeling dan observational learning
3. Terapi Kelompok Humanistik
Terapi kelompok humanistik, termasuk eksistensial, Gestalt, dan client-centered group therapies, terarah pada membantu klien membuat perubahan perilaku dan sikap yang positif. Penekanannya pada kehendak yang bebas, kemampuan partisipan untuk menumbuhkan dan menghasilkan pilihan, dan self-awareness.
DAFTAR PUSTAKA
1. Meleod. John 2010. pengantar konseling teori dan studi kasus
2. Rita L. Atkinson, dkk. Pengantar Psikologi, Terjemahan: Widjayakusuma “Introduction to Psychology” . Batam: Interaksara.
3.Widyatamma.
KAMUS PSIKOLOGI, Jakarta : Widyatamma
Terapi kelompok humanistik, termasuk eksistensial, Gestalt, dan client-centered group therapies, terarah pada membantu klien membuat perubahan perilaku dan sikap yang positif. Penekanannya pada kehendak yang bebas, kemampuan partisipan untuk menumbuhkan dan menghasilkan pilihan, dan self-awareness.
DAFTAR PUSTAKA
1. Meleod. John 2010. pengantar konseling teori dan studi kasus
2. Rita L. Atkinson, dkk. Pengantar Psikologi, Terjemahan: Widjayakusuma “Introduction to Psychology” . Batam: Interaksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar