selamat datang

SELAMAT DATANG

Kamis, 17 Maret 2011

Analisis sifat manusia berdasarkan letak geogerafis

APA ITU BUDAYA???

Budaya adalah suatu peraturan yang di buat oleh masyarakat itu sendiri dan berlaku normal didalamnya. Nah sekarang saya akan menjelaskan perbedaan budaya Indonesia dan budaya jepang berarti mencari nilai kesamaan dan perbedaan antara bangsa Indonesia dan bangsa jepang. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan kebudayaan itu,kita akan semakin dapat memahami keanekaragaman pola hidup yang ada, yang akan bermanfaat saat berinteraksi dengan pihak yang bermasalah/membutuhkan dari budaya yang berbeda.

            Perbandingan antara Indonesia dan Jepang di sebabkan perbedaan karakteristik kedua bangsa tersebut bangsa jepang relative homogen, memiliki 15 bahasa. sedangkan bangsa Indonesia berciri heterogen, multi etnik, memiliki lebih dari 700 bahasa.



TRADISI   PENAMAAN DI JEPANG

            Nama di jepang terdiri dari dua bagian yaitu family name dan first name. Nama ini harus di catatkan di kantor pemerintahan (kuyakusho), selambat-lambatnya 14 hari setelah bayi dilahirkan. Semua orang jepang kecuali keluarga kaisar, memiliki nama keluarga. Tradisi memakai nama keluarga ini berlaku pada sejak jaman restorasi meiji, sedangkan era sebelumnya masyarakat baisa tidak memiliki nama keluarga sejak restorasi meiji, nama keluarga menjadi keharusan di jepang. Nama popular di jepang adalah Satou dan Suzuki. Jika seorang wanita menikah, maka dia akan berganti nama keluarga, mengikiti nama suaminya. Tradisi di jepang dalam memiliki first name, dengan memperhaitikan makna huruf kanji, dan juklah stroke, diiringi dengan harapan atau doa bagi kebahagian si anak.


TRADISI PENAMAAN INDONESIA

            Apapun masyarakat di Indonesia tidak semua suku memiliki tradisi nama keluarga masyarakat jawa misalnya, tidak memiliki nama keluarga tetapi suku di Sumatera, Kalimantan, sulawesi memiliki nama keluarga. Dari nama seseorang, kita dapat memperkirakan dari suku mana dia beasal, agama apa yang dianut dsd. Berikut nama karakteristik nama tiap suku di Indonesia :

A) Suku Jawa (sekitar 45% dari seluruh populasi) : biasanya diawali dengan Su (untuk laki-laki) atau Sri (untuk perempuan), dan memakai vokal “o”. Contoh : Sukarno, Suharto, Susilo, Joko, Anto, Sri Miranti, Sri Ningsih.
B)     Suku Sunda(sekitar 14% dari seluruh populasi) : banyak yang memiliki perulangan suku kata. Misalnya Dadang, Titin, Iis, Cecep
C)    Suku Batak : beberapa contoh nama marga antara lain Harahap, Nasution.
D)    Suku Minahasa : beberapa contoh nama marga antara lain Pinontoan, Ratulangi.
E)     Suku Bali : Ketut, Made, Putu, Wayan dsb. Nama ini menunjukkan urutan, bukan merupakan nama keluarga.
Selain nama yang berasal dari tradisi suku, banyak nama yang diambil dari pengaruh agama. Misalnya umat Islam : Abdurrahman Wahid, Abdullah, dsb. Sedangkan umat Katolik biasanya memakai nama baptis : Fransiskus, Bonivasius, Agustinus, dsb.

PEMAKAINAN GESTURE/ GERAK TUBUH UNTUK MEMBERI PENGHORMATAN DAN KASIH SAYANG
BANGSA JEPANG
            Bagai mana memakai bahasa tubuh untuk mengungkapkan penghormatan jepang dan Indonesia memiliki cara berlainan dalam mengekspresiakan terima kasih, dan permintaan maaf.
Ojigi
Dalam  budaya jepang ojigi adalah cara menghormati dengan membungkukkan badan, misalnya saat mengucapkan terima kasih, permintan maaf. Ada dua jenis ojigi yaitu:  ritsurei (立礼) dan zarei (座礼). Ritsurei adalah ojigi yang dilakukan sambil berdiri. Saat melakukan ojigi, untuk pria biasanya sambil menekan pantat untuk menjaga keseimbangan, sedangkan wanita biasanya menaruh kedua tangan di depan badan. Sedangkan zarei adalah ojigi yang dilakukan sambil duduk. Berdasarkan intensitasnya, ojigi dibagi menjadi 3 : saikeirei (最敬礼), keirei (敬礼), eshaku (会釈). Semakin lama dan semakin dalam badan dibungkukkan menunjukkan intensitas perasaan yang ingin disampaikan. Saikeirei adalah level yang paling tinggi, badan dibungkukkan sekitar 45 derajat atau lebih. Keirei sekitar 30-45 derajat, sedangkan eshaku sekitar 15-30 derajat. Saikeirei sangat jarang dilakukan dalam keseharian, karena dipakai saat mengungkapkan rasa maaf yang sangat mendalam atau untuk melakukan sembahyang. Untuk lebih menyangatkan, ojigi dilakukan berulang kali. Misalnya saat ingin menyampaikan perasaan maaf yang sangat mendalam. Adapun dalam budaya Indonesia, tidak dikenal ojigi.

BANGSA INDONESIA
Jabat tangan
Tradisi jabat tangan dilakukan baik di Indonesia maupun di Jepang melambangkan keramahtamahan dan kehangatan. Tetapi di Indonesia kadang jabat tangan ini dilakukan dengan merangkapkan kedua tangan. Jika dilakukan oleh dua orang yang berlainan jenis kelamin, ada kalanya tangan mereka tidak bersentuhan. Letak tangan setelah jabat tangan dilakukan, pun berbeda-beda. Ada sebagian orang yang kemudian meletakkan tangan di dada, ada juga yang diletakkan di dahi, sebagai ungkapan bahwa hal tersebut tidak semata lahiriah, tapi juga dari batin.

Cium tangan
Tradisi cium tangan lazim dilakukan sebagai bentuk penghormatan dari seorang anak kepada orang tua, dari seorang awam kepada tokoh masyarakat/agama, dari seorang murid ke gurunya. Tidak jelas darimana tradisi ini berasal. Tetapi ada dugaan berasal dari pengaruh budaya Arab. Di Eropa lama, dikenal tradisi cium tangan juga, tetapi sebagai penghormatan seorang pria terhadap seorang wanita yang bermartabat sama atau lebih tinggi. Dalam agama Katolik Romawi, cium tangan merupakan tradisi juga yang dilakukan dari seorang umat kepada pimpinannya (Paus, Kardinal). Di Jepang tidak dikenal budaya cium tangan.
Cium pipi
Cium pipi biasa dilakukan di Indonesia saat dua orang sahabat atau saudara bertemu, atau sebagai ungkapan kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya dan sebaliknya. Tradisi ini tidak ditemukan di Jepang.
Sungkem
Tradisi sungkem lazim di kalangan masyarakat Jawa, tapi mungkin tidak lazim di suku lain. Sungkem dilakukan sebagai tanda bakti seorang anak kepada orang tuanya, seorang murid kepada gurunya. Sungkem biasa dilakukan jika seorang anak akan melangsungkan pernikahan, atau saat hari raya Idul Fitri (bagi muslim), sebagai ungkapan permohonan maaf kepada orang tua, dan meminta doa restunya.
Baik budaya Jepang maupun Indonesia memiliki keunikan tersendiri dalam mengekspresikan rasa hormat, rasa maaf. Jabat tangan adalah satu-satunya tradisi yang berlaku baik di Jepang maupun Indonesia. Kesalahan yang sering terjadi jika seorang Indonesia baru mengenal budaya Jepang adalah saat melakukan ojigi, wajah tidak ikut ditundukkan melainkan memandang lawan bicara. Hal ini mungkin terjadi karena terpengaruh gaya jabat tangan yang lazim dilakukan sambil saling berpandangan mata. Kesalahan lain yang juga sering terjadi adalah mencampurkan ojigi dan jabat tangan. Hal ini juga kurang tepat dipandang dari tradisi Jepang.


 DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=Perbandingan+Budaya+Indonesia+dan+Jepang&btnG=Penelusuran+Google







Selasa, 01 Maret 2011

DAFTAR PUSTAKA

• http://id.wikipedia.org/wiki/Logika
• http://www.scribd.com/doc/25294033/Logika-Hubungannya-Dengan-Psikologi-Dan-Kepemimpinan
• http://www.googel.com

HUBUNGAN LOGIKA MATEMATIKA DENGAN KEPEMI PINAN

Logika adalah semua penalaran yg bisa dibayangkan dan dipahami. Dan logika ini berkaitan dengan psikologi . dengan suatu pernyataan atau biza di kenal dengan  suati pernyataan .

            Menurut saya logika dan kepemimpinan itu sangat berkaitan/ berhubungan satu samalain. Oleh sebab itu seorang pemimpin harus dapat mengamabil keputusan yang tepat dengan menggunakan / memerlukan logikz yang baik dan benar.selain itu logika berkaitan juga dengan psikologi karna dalam kehidupan sehari hari kita tidak pernah terlepas dengan hal yg berkaitan dengan logika. Tidak berkecuali dengan kepemimpinana, setiap manusia lahir sebagai pemimpin, paling tidak nanti dia akan menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. 


Contoh            
  1.  misalnya seorang mahasiswa yang menjadi ketua panitia penyelenggara suatu acara di kampusnya sebagai seorang ketua ia diwajibkan mengawasi panitia untuk mempersiapkan segala yang di butuhkan. Sedangkan sebagai mahasiswa ia juga wajib mengikuti kuis esok paginya.


Penyelesaian melalui logika :
P : mahasiswa tersebut tetap di tempat membantu panitia
Q : mahasiswa tersebut pulang dan belajar untuk kuis

Keputusan yang mungkin terjadi adalah :
  1. p q: jika dia tetap di tempat membantu panitia, maka dia bisa belajar dan mengikuti kuis
  2. p ~q : jika dia tetap di tempat membantu panitia, maka dia tidak bisa belajar dan mengikuti kuis
  3. ~p q : jika dia tidak tetap di tempat membantu panitia, maka dia bisa belajar dan mengikuti kuis
  4. ~p → ~q : jika dia tidak tetap di tempat membantu panitia, maka dia tidak bisa belajar dan mengikuti kuis

p
q
p q

Benar
Benar
Benar

Benar
Salah
Salah

Salah
Benar
Benar

Salah
Salah
Benar


                   

                   
Penjelasannya :
Menurut teori logika, pernyataan 1, 3, dan 4 adalah pernyaatan yang benar, sedangkan pernyaan 2 salah. Tetapi dalam kenyataannya justru pernyataan kedua yang paling mungkin terjadi, mungkin saja karena dia tetap di tempat me,Bantu panitia maka dia tidak bisa belajar untuk kuis esok paginya.

Dalam hal ini, keadaan psikologis mahasiswa tersebut sangat menentukan keputusan yang harus dia buat saat itu, apakah dia akan memilih pilihan 1, 2, 3, atau 4.

Pilihan 1 yang mungkin adalah yang terbaik bisa saja dia pilih kalau dia memiliki jiwa / keadaan psikologis yang kuat. Akan tetapi, bisa saja dia memilih pilihan 3 dengan meninggalkan tanggung jawabnya sebagai ketua panitia pengurus acara untuk mengerjakan tugasnya. Atau yang paling parah, bisa saja dia memilih pilihan 4, yaitu tidak mengurus acara dan tidak belajar sama sekali hanya karena alasan malas

Kasus dimana dia tidak mengerjakan keduanya karena sakit tidak dimasukkan dalam rumusan karena ini di luar persoalan.

Bagaimana dia memilih salah satu keputusan sangat dipengaruhi keadaan jiwa / psikologisnya. Walaupun pilihan 1, 3, dan 4 menurut logika adalah pernyataan yang benar, dalam psikologi mungkin saja bertentangan. Karena itulah kedua ilmu tersebut sangat penting dalam kepemipinan, yang dalam soal ini bagaimana dia memimpin dirinya sendiri.