Logika adalah semua penalaran yg bisa dibayangkan dan dipahami. Dan logika ini berkaitan dengan psikologi . dengan suatu pernyataan atau biza di kenal dengan suati pernyataan .
Menurut saya logika dan kepemimpinan itu sangat berkaitan/ berhubungan satu samalain. Oleh sebab itu seorang pemimpin harus dapat mengamabil keputusan yang tepat dengan menggunakan / memerlukan logikz yang baik dan benar.selain itu logika berkaitan juga dengan psikologi karna dalam kehidupan sehari hari kita tidak pernah terlepas dengan hal yg berkaitan dengan logika. Tidak berkecuali dengan kepemimpinana, setiap manusia lahir sebagai pemimpin, paling tidak nanti dia akan menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri.
Contoh
- misalnya seorang mahasiswa yang menjadi ketua panitia penyelenggara suatu acara di kampusnya sebagai seorang ketua ia diwajibkan mengawasi panitia untuk mempersiapkan segala yang di butuhkan. Sedangkan sebagai mahasiswa ia juga wajib mengikuti kuis esok paginya.
Penyelesaian melalui logika :
P : mahasiswa tersebut tetap di tempat membantu panitia
Q : mahasiswa tersebut pulang dan belajar untuk kuis
Keputusan yang mungkin terjadi adalah :
- p→ q: jika dia tetap di tempat membantu panitia, maka dia bisa belajar dan mengikuti kuis
- p→ ~q : jika dia tetap di tempat membantu panitia, maka dia tidak bisa belajar dan mengikuti kuis
- ~p → q : jika dia tidak tetap di tempat membantu panitia, maka dia bisa belajar dan mengikuti kuis
- ~p → ~q : jika dia tidak tetap di tempat membantu panitia, maka dia tidak bisa belajar dan mengikuti kuis
p | q | p→ q | |
Benar | Benar | Benar | |
Benar | Salah | Salah | |
Salah | Benar | Benar | |
Salah | Salah | Benar |
Penjelasannya :
Menurut teori logika, pernyataan 1, 3, dan 4 adalah pernyaatan yang benar, sedangkan pernyaan 2 salah. Tetapi dalam kenyataannya justru pernyataan kedua yang paling mungkin terjadi, mungkin saja karena dia tetap di tempat me,Bantu panitia maka dia tidak bisa belajar untuk kuis esok paginya.
Dalam hal ini, keadaan psikologis mahasiswa tersebut sangat menentukan keputusan yang harus dia buat saat itu, apakah dia akan memilih pilihan 1, 2, 3, atau 4.
Pilihan 1 yang mungkin adalah yang terbaik bisa saja dia pilih kalau dia memiliki jiwa / keadaan psikologis yang kuat. Akan tetapi, bisa saja dia memilih pilihan 3 dengan meninggalkan tanggung jawabnya sebagai ketua panitia pengurus acara untuk mengerjakan tugasnya. Atau yang paling parah, bisa saja dia memilih pilihan 4, yaitu tidak mengurus acara dan tidak belajar sama sekali hanya karena alasan malas
Kasus dimana dia tidak mengerjakan keduanya karena sakit tidak dimasukkan dalam rumusan karena ini di luar persoalan.
Bagaimana dia memilih salah satu keputusan sangat dipengaruhi keadaan jiwa / psikologisnya. Walaupun pilihan 1, 3, dan 4 menurut logika adalah pernyataan yang benar, dalam psikologi mungkin saja bertentangan. Karena itulah kedua ilmu tersebut sangat penting dalam kepemipinan, yang dalam soal ini bagaimana dia memimpin dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar